Kamis, 03 September 2020

Kemuhammadiyahan 5.2.B

 MENGENAL TOKOH TOKOH MUHAMMADIYAH 


       Marilah kita terlebih dahulu mengenal tokoh tokoh Muhammadiyah agar bisa meneladaninya.

B. Ki Bagus Hadikusumo

       Ki Bagus Hadikusumo lahir di Yogyakarta, 24 Nopember 1890 dan meninggal di Jakarta, 4 Nopember 1954 pada usi 63 tahun. Beliau adalah tokoh BPUPKI (Badan Penyelidikan Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia)

      Beliau mwndapat pendidikan sekolah rakyat (kini SD) dan pendidikan agama di Pondok pesantren tradisional Wonokromo Yogyakarta. Beliau mahir dalam sastra Jawa, Melayu, dan Belanda yang didapat dari Ngabehi Sasrasoeganda. Dan belajar Bahasa Inggris dari tokoh Ahmadiyah yang bernama Mirza Wali Ahmad Baig. 

Ki Bagus Hadikusumo pernah menjadi :

  1. Ketua Majelis Tabligh (1922)
  2. Ketua Majelis Tarjih
  3. Anggota komisi MPM Hoofdbestuuur Muhammadiyah (1926)
  4. Ketua PP Muhammadiyah 11942 - 1953)

       Selain itu beliau sempat aktif mendirikan perkumpulan sandiwara dengan nama Setambul. Bersama kawan kawannya mendirikan klub bernama Kauman Voetbal Club (KVC) yang kelak menjadi Persatuan Sepak Bola Hizbul Wathan (PSHW). 

    Pada tahun 1937, Ki Bagus Hadikusumo diajak oleh Mas Mansyur untuk menjadi Wakil ketua PP Muhammadiyah. pada tahun 1942, ketika KH Mas Mansyur dipaksa Jepang untuk menjadi ketua Putera ( Pusat Tenaga Rakyat), beliau mengantikan posisi ketua umu yang ditinggalkanya hingga tahun 1953.

      Seamsa menjad pemimpin Muhammadiyah, beliau termasuk dalam anggota BPUPKI PPKI ( Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia). Ki Bagus Hadikusumo sangat besar perannya dalam perumusan Muqadimah UUD 1945 dengan memberikan landasan Ketuhanan, kemanusiaan, keberadaan, dan keadilan. Poko poko pikran tersebut disetujui oleh semua anggota PPKI.

    Adapun karya tulis Ki Bagus Hadikusumo adalah :

  1. Islam Sebai dasar Negara dan Achlaq Pemimpin
  2. Risalah Katresnan Djati (1935)
  3. Poestaka hadi ( 1936)
  4. Poestaka Islam (1940)
  5. Poestaka Ichsan ( 1941)
  6. Poestaka Iman (1954)

      Setelah meninggal, Pemerintah Republik Indonesia menetapkan beliau sebagai Pahlawan Perintis kemerdekaan nasional Indonesia.

nah, sekarang kalian baca dan pahami materi daitas, serta kalian catat hal - hal yang menurut kalian di buku tulis. 

" Semangat Membaca "

Tidak ada komentar:

Posting Komentar