Jumat, 22 Januari 2021

BAB III Organisasi Otonon Muhammadiyah Part 3



 Nilai - Nilai Dasar IPM

  1. Nilai keislaman, ( menegakkan dan menjunjung tinggi nilai - nilai ajaran Islam) yang dimaksud disini Islam yang dihadirkan oleh IPM adalah Islam yang sesuai dengan konteks Zaman yang selalu berbeda beda dari satu masa ke masa selanjutnya.
  2. Nilai keilmuan, ( terbentuknya pelajar muslim yang berilmu) yang dimaksud disini adalah nilai ini menunjukkan bahwa IPM memiliki perhatian serius terhadap ilmu pengetahuan. Dengan ilmu pengetahuan kita akan mengetahui dunia secara luas, tidak hanya sebagian saja. Karena dari waktu kewaktu ilmu pengetahuan akan terus berkembang  dan berubah. IPM berkeyakinan, ilmu pengetahuan adalah jendela dunia.
  3. Nilai kekaderan, (terbentuknya pelajar muslim yang militan dan berakhlak mulia). Sebagai organisasi kader, nilai ini menjadi konsekuensi tersendiri bahwa IPM sebagai anak panah Muhammadiyah untuk mewujudkan kader yang memiliki  militansi dalam berjuang. Tetapi militansi  itu ditopang dengan nilai nilai budi pekerti yang mulia.
  4. Nilai kemandirian, ( terbentuknya pelajar muslim yang terampil). Nilai ini mewujudkan kader kader IPM yang memiliki jiwa yang independen dan memiliki keterampilan pada bidang terentu (skill) sebagai bentuk kemandirian personal dan gerakan tanpa tergantung pada pihak lain. 
  5. Nilai kemasyarakatan, ( terbentuknya masyarakat islam yang sebenar benarnya/ The Realislamic Spciety) 

 

Jaringan Struktural IPM

    Pimpinan  Daerah, Pimpinan Cabang, dan tingkat Ranting. Pimpinan Pusat adalah kesatuan wilayah dalam ruang lingkup nasional. Pimpian Wilayah adalah kesatuan daerah - daerah dalam tingkat Propinsi. Pimpinan Daerah adalah kesatuan cabang - cabang dalam tingkat kabupaten / kota. Sedangkan pimpinan cabang adalah kesatuan ranting - ranting dalam satu kecamatan. Pimpinan Ranting adalah kesatuan anggota - anggota dalam satu sekoalah, desa/ kelurahanatau tempat lainya.

    Saat ini, Ikatan Pelajar Muhammadiyah telah menjangkau keseluruh wilayah Indonesia. denga 32 pimpinan wilayah, 355 pimpinan daerah, dan sejumlah Pimpinan Cabang serta Pimpinan Ranting IPM di semua sekolah Muhammadiyah tingkat SLTP dan SLTA.


Manifesto gerakan kritis-Transformatif

    Satu semboyan yang sangat monumental dalam perjalanan IPM pada tahun 1990 an awal.Tri-Tertib: "Tertib Beribadah, Tertib Belajar, Tertib Berorganisasi". adalah ruh gerakan dan merupakan cita - cita dan karakter khas yang dimiliki oleh setiap anggota IPM. Pada masa sekarang ini, paradigma pengembangan diri mengalami stagnasi karena sering tidak berhasil mengatasi berbagai masalah sosial yang ada. 

    IPM menyempurnakan paradigma gerakanya tidak hanya berkutat pada program - program pengembangan diri tetapi juga memasuki ranah struktur dan sistem sosial yang berlaku. Disini IPM menempatkan diri sebagai Gerakan kritis- Transformasi. Gerakan Kritis - Transformatif memiliki tiga pondasi utama " Penyadaran, Pemberdayaan, dan Pembelian". 


Strategi Gerakan Kritis Transformatif

Dengan strategi ini, IPM bisa menanamkan nilai - nilai perjuangannya kepada para kader dan anggotanya.

Ada 6 macam bentuk strategi, yaitu:

Strategi gerakan keislaman, 

        IPM adalah gerakan islam yang menegakkan nilai- nilai tauhid di muka bumi. Yaitu Tauhid yang berisi ajaran (1)amar ma'ruf (humaniasi dan emansipasi), (2)nahi munkar(liberalisasi/pembebasa) dan (3)tu'minuna billah (spiritualisasi)tiga nilai itulah yang menjadi dasar  bagi IPM untuk menjadikan islam sebagai agama yang transformatif, agama yang kritis terhadap realitas sosial pro-perubahan, anti-ketidakadilan, anti-penindasan, anti-pembodohan, serta memihak pada nilai nilai kemanusiaan. Untuk mewujudkan IPM menjad gerakan kritis, amak strategi keislaman yang harus kita bangun adalah islam yang dinamis. Internasionalisasi Islam Transformatif daam diri kader dan gerakan menjadi syarat mutlak.

Untuk membentuk ideology tersebut diperlukan beberapa tahap:

  1. membangun tradsisi penkajian slam berparadigma kritis-Transformatif
  2. Mendistribusikan wacana islam Transformatif secara massif/ utuh diinternal kader di seluruh struktur
  3. Membuat Public sphere (ruang publik) sebagai forum dialog pengetahuan, pemahaman, praktek berislam Transformatif antar kader baik dalam bentuk pengkajian, diskusi rutin, atau diruang maya (internet)

Strategi Gerakan Kader

IPM adalah gerakan kader, maka kaderisasi merupakan tugas utama IPM dan juga sebagai media internasional dalam menanamkan nili - nilai gerakan pada setiap kader. 

untuk merealisasikan tujuan ideal diatas maka dibutuhkan strategi gerakan, yaitu :

  1. Disiplin menerapkan pengkaderan dalam setiap tingkatan
  2. memperbanyak aktifitas aktifitas perkaderan, baik bersifat formal maupun non formal
  3. melakukan pendampingan intensif terhadap kader - kader.


" Semangat belajar di masa pandemi""


Tidak ada komentar:

Posting Komentar