Jumat, 29 Januari 2021

BAB III Organisasi Otonom Daerah part IV


 Setrategi Gerakan Internasiona

Karakter intelektual mempunyai ciri berfikir dan bertindak secara ilmu-imn-amal. Tidak memandang remeh antara ketiganya akan tetapi memandang ketiganya sebagai satu kesatuan yang saling melengkapi dan harus dimiliki oleh setiap kader. Kader yang mampu mendialektik akan ketiga dimensi itu dalam ranah perjuangan dapat kita sebut sebagai intelektual kritis transpormatif. Yaitu bukan hanya pandai berteori akan tetapi kader yang mempunyai wacana pemikiran radikal (mendalam), juga sholeh sosial dan partisipatif aktif mewujudkan perubahan sosial. 

Strategi intelektual dapat kita wujudkan dengan berbagai cara antara lain:

  1. Mentradisikan membaca sebagai aktifitas wajib kader
  2. Melatih berfikir filosofis atau radika (mendalam)
  3. Menulis sebagai media untuk menuangkan ide ide yang ada dalam pikiran 
  4. Merealisasikan pemikiran  dalam sebuah tindakan serta merefleksikannya sebagai langkah untuk menteorisasikan kembali pengalaman pengalaman yang diperolehnya.

Strategi Gerakan Budaya

Sebagai gerakan pelajar, IPM pun harus mampu membangun tradisi kebudayaan yang kritis transpormatif. Budaya kritis transpormatif adalah budaya yang disemangati oleh nilai - nilai amar ma'ruf nahi munkar, dan tu'minuna billah. Budaya terbentuk dari tiga unsur :

  1. Sistem ide, gagasan, ddan pemikiran
  2. Sistem tindakan
  3. Sistem artefak

Seni merupakan jenis budaya yang cukup strategis untuk dikembangkan dikalangan pelajar serta dijadikan sebagai alat perjuangan bagi IPM. Seni yang mampu membangun ktitisme terhadap realitas sosial, menyuarakan kepedihan dan penindasan serta ketidak adilan, membangun semangat perlawanan terhadap kedhzoliman. Nilai nilai seni tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk karya lagu, puisi, cerpen, novel, drama, teater,lukisan poster, kaos, karikatur, monolog dan lain sebagainya yang tidak bertentangan dengan nilai nilai keislaman.

Tapi yang menjadi perhatian kita adalah, bahwa selama ini kita belum mampu memproduksi karya karya sen budaya yang dikenal dan cukup mempengaruhi masyarakat atau bahkan gerakan kita sendiri. Karena itu, strategi budaya yang dapat kita lakukan adalah :

  1. Membangun komunitas seni budaya yang bernuansa kritis 
  2. Memproduksi artefak artefak seni dan budaya dalam berbagai hal (lagu, puisi, cerpen, novel, drama, teater,lukisan poster, kaos, karikatur,dll) yang isinya bernilai kritis
  3. Mendistribusikan bentuk bentuk seni dan budaya lokal secara masif dikalangan pelajar
  4. Apresiasi terhadap artefak artefak tersebut baik untuk kader  kader kita maupun orang lain

Strategi Gerakan kewirausahaan

Salah satu bentuk dari kemandirian gerakan IPM adalah keterampilan pada bidang tertentu. Hal ini sebai bekal kader IPM kedepan maupun organisasi IPM itu sendiri. Dengan bekal kemandirian inilah, IPM mampu mencetak kader yang memiliki bekal mandiri dihidupnya yang akan datang. 

Ada beberapa strategi yang harus  dicapai dalam strategi kewirausahaan ini:

  1. Menghidupkan dan menumbuhkembangkan koperasi sekolah yang dikelola oleh siswa / IPM ranting sekolah
  2. Mengadakan forum - forum diskusi tentang dunia kewirausahaan sebagai bekal dan modal dalam berusaha dimasa yang akan datang
  3. Melakukan kunjungan kepusat pusat pemberdayaan ekonomi, agar para siswa mampu belajar kepada perusahaan perusahaan tersebut 

  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar