Jumat, 12 Maret 2021

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah

 Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah

A. Sejarah berdirinya Ikatan Mahasaiswa Muhammadiyah

Kelahiran Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) tidak lepas kaitanya dengan sejarah perjalanan Muhammadiayah, dan juga dianggap sejalan dengan faktor kelahiran Muhammadiyah sendiri. Hal ini berarti setiap hal yang dilakukan Muhammadiyah  merupakan perwujudan dari keinginan Muhammadiyah untuk memenuhi cita - cita sesuai dengan kehendak Muhammadiyah dilahirkan.

Selain itu kelahiran IMM merupakan respon atas persoalan - persoalan keumatan dalam sejarah bangsa. 

Faktor - faktor persoalan masalah keumatan antara lain :

  1. Situasi kehidupan bangsa yang tidak stabi, pemerntah yang otoriter dan serba tunggal. serta adanya ancaman komunisme d Indonesia.
  2. Terpecah belah umat Islam dalam bentuk saling curiga dan fitnahserta kehidupan politik umat islam yang semakin buruk
  3. Terbingkai - terbingkainya kehidupan kampus (mahasiswa) yang berorientasi pada kepentingan politik praktis
  4. Melemahnya kehidupan beragama dalam bentuk merosotnya akhlak dan semakin tumbuhnya paham materialisme dan individualisme
  5. Sedikitnya pembinaan keagamaan dalam kampus serta mash kuatnya suasana kampus yang sekurel
  6. Masih membekasnya keterindasan imperialisme penjajahan dalam bentuk keterbelakangan, kebodohan dan kemiskinan
  7.  Masih banyak praktek - praktek kehidupan yang serba bi'a, Khurofat, bahkan kesyirikan
  8. Kehidupan ekonomi sosial budaya dan politik semakin meningkat misionaris kristenisasi
  9. Kehidupan ekonomi, sosial, dan politik yang semakin memburuk

Semangat tersebut sebenarnya telah tumbuh dengan adanya keinginan Untuk mendirikan perguruan tinggi Muhammadiyah pada kongres Seperempat Abad Muhammadiyah di Betawi Jakarta pada tahun 1936. Pada saat itu pimpinan pusat Muhammadiyah diketuai oleh KH. Hisyam. 

Gagasan pembinaan kader dilingkungan mahasiswa dalam pentuk penghimpunan dan pembinaan langsung adalah selaras dengan hehendak pendiri Muhammadiyah KH. Ahmad Dahlanyang berpesan bahwa "dari kalian nati ada yang jadi dokter, master, insyinsur tetapi kembalilah pada Muhammadiyah". Suara Muhammadiya nomor 6 tahun ke-68, maret ll 1988, halaman 19. Dengan demikian sejak awal Muhammadiyah sudah memikirkan bahwa kader - kader muda yang profesional harus memiliki dasar keislaman yang tangguh dengan kembali ke Muhammadiyah. kRena waktu itu jumlah mahasiswa yang ada dilingkunag Muhammadiyah belum terlalu banyak, makan dengan demikian pembinaan kader mahasiswa Muhammadiyah dilakukan melalui wadah Pemuda Muhammadiyah (1932) untuk mahasiswa putera dan melalui Nasyiatul Aisyiyah (1931) untuk mahasiswa puteri.

Pada Muktamar Muhammadiyah ke - 31 pada tahun 1950 di Jogjakarta dihembuskan kembali keinginan untuk mendirikan perguruan tinggi Muhammadiyah. Karena berbagai hal, keinginan tersebut belum bisa terwujud.

Pada  Muktamar Muhammadiyah ke - 33 tahun 1956 di Palembang, gagasan pendirian perguruan tinggi Muhammadiyah baru bisa direalisasikan. Namun gagasan untuk mewadahi Mahasiswa Muhammadiyah dalam satu himpunan belum bisa diwujudkan.

Untuk mewadahi pembinaan terhadap Mahasiswa dari kalangan Muhammadiyah, maka Muhammadiyah membentuk Badan Pendidikan Kader (BPK) yang dalam menjalankan aktivitasnya bekerja sama dengan Pemuda Muhammadiyah. 

Gagasan pendiriak IMM ternyata menjadi polekmik yang sepertinya tidak ada ujungnya. Setidaknya kelahiran IMM sebagai wadah bagi Mahasiswa Muhammadiyah mendapatkan resistensi (tatangan) baik dari kalangan Muhammadiyah sendiri maupun dar kalangan gerakan Mahasasiswa yang lain, terutama Himpunan Mahasisawa Islam (HMI).

Resistensi terhadap ide kelahiran IMM pada awalnya juga disebabkan adanya hubungan dekat yang tidak kentara antara Muhammadiyah dengan HMI. Hubungan dekat itu dapat dilihat ketika Lafran Pane mau menjajaki pendirian HMI. Dia bertukar pikiran dengan Prof. Abdul Kahar Mudzakir (tokoh Muhammadiyah), dan beliau setuju. Pendiri HMI yang lain ialah Maisarah Hilal ( cucu KH. Ahmad Dahlan) yang juga seorang aktifis Nasyiatul Aisyiyah.  

Tahun 1963 dilakukan penjajagan untuk mendirikan wadah mahasiswa Muhammadiyah secara resmi oleh Lembaga Dakwah Muhammadiyah dengan di sponsori oleh Djasman al - Kindi yang saat itu menjabat sebagai Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Dengan demikian Lembaga Dakwah Muhammadiyah (yang banyak dimotori oleh para mahasiswa Yogyakarta) inilah yang menjadi embrio lahirnya IMM dengan terbentuknya IMM lokal Yogyakarta.

Tiga bulan setelah penjajagan pimpinan pusat Muhammadiyah meresmikan berdirinya Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah pada tanggal 29 Syawal 1384 H atau 14 Maret 164 M. Penandatanganan Piagam Pendirian Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah dilakukan ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah saat itu, KH. A. Badawi, peresmian IMM dilaksanakan di Gedung Dinoto Yogyakarta dengan penandatanganan 'enam penegasa IMM' oleh KH. A. Badawi, yaitu :

  1. Menegaskan bahwa IMM adalah gerakan mahasiswa islam
  2. Menegaskan bahwa kepribadian Muhammadiyah adalah landasan perjuangan IMM
  3. Menegaskan bahwa fungsi IMM adalah eksponen mahasiswa dalam Muhammadiyah
  4. Menegaskan bahwa IMM adalah organisasi Mahasiswa yang sah dengan mengindahkan, segala hukum, undang undang, peraturan serta dasar dan falsafah Negara
  5. Menegaskan bahwa ilmu adalah amaliah dan amal ibadah ilmiah
  6. Menegaskan bahwa amal IMM adalah lillahi ta'ala dan senantiasa diabdikan untuk kepentingan rakyat

Tjuan akhir kehadiran Ikatan Mahasiswa Muhammadiyahuntuk pertama kalianya ialah membentuk akademis isalm dalam rangka melaksanakan tujuan Muhammadiyah, sedangkan aktifiitas IMM pada awal kehadiranya yang paling menonjol ialah kegiatan keagamaan dan pengkaderan. sehingga sering kali IMM pada awal kelahiranya dsebut sebagai kelompok Pengkajian Mahasiswa Yogyakarta ( Farid Fathoni 1990:10)

Adapun maksud didirikkanya Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah antara lain adalah sebagai berikut:

  1. Turut memelihara martabat dan membela kejayaan bangsa
  2. Menegagkan dan menjunjung tinggi agama islam
  3. Sebagai upaya menopang, melangsungkan, dan menuskan cita - cita pendirian Muhammadiyah 
  4. Sebagai pelopor, pelangsung, dan penyempurna aman usaha Muhammadiyah
  5. Membina, meningkatkan, dan memadukan iman dan ilmu serta amal dalam kehidupan bangsa, ummat, dan persyarikatan

 Mengingat semakin besanya arus perkembangan IMM dihampir seluruh kota - kota, maka dipandang perlu untuk meningkatkan IMM dar organisasi ditingkat lokal menjadi organisasi yang berskala nasional dan mempunyai struktur vertikal.

Atas prakarsa Pimpinan IMM Yogyakarta, maka bersamaan dengan IMM se- daerah Yogyakarta pada tanggal 11 - 13 Desember 1964 diselenggarakan Musyawarah Nasional Pendahuluan IMM seluruh Indonesia yang dihadiri oleh hampir seluruh Pimpinan IMM lokal dari berbagai kota. Musyawarah pendahuluan tersebut menyepakati penunjukan pimpinan  IMM Yogyakarta sebagai Dewan Pimpinan Pusat Sementara IMM (dengan Djasman al Kindi sebagai ketua dan Royad Saleh sebagai sekretaris). sampai diselenggaraknya Musyawarah Nasional di Solo.

Dalam Musyawarah pendahuluan tersebut juga disahkan asas IMM yang tersusun dalam 'Enam Penegasan IMM', Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga IMM, Gerak Arah IMM, serta berbagai konsep lainya, termasuk lambang IMM, rancangan kerja, bentuk kegiatan, dan lain-lain.

B. Prinsip Dasar Organisasi

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah adalah gerakan mahasiswa Islam yang bergerak dibdang keagamaan, kemasyarakatan, dan kemahasiswaan. Tujuan IMM adalah mengusahan terbentuknya akademisi Islam yang berakhlak mulian dalam ragkamencapai tujuan Muhammadiyah

Dalam mencapai tujuan tersebut Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah melakukan benerapa upaya strategi sebagai berikut:

  1. Membina para anggota menjadi kader persyarikatan Muhammadiyah, kader umat, dan kader bangsa. yang senantiasa terhadap keyakinan dan cita - citanya.
  2. Membina para anggotanya untuk selalu tertib dalam ibadah, tekun dalam study, dan mengamalkan ilmu pengetahuan untuk melaksanakan ketakwaan dan pengabdianya kepad Allag.
  3. Mempergiat, memperefekifkan dan menggembirakan dakwah islam dan dakwah amar ma'ruf nahi munkar kepada masyarakat pada khususnya masyarakat mahasiswa
  4. Membantu para anggota  husus dan mahasiswa pada umunya dalam menyelesaikan kepentinganya
  5. Segala usaha yang tidak menyalahi azaz gerakan dan tujuan organisasi dengan mengindahkan segala hukum yang berlaku dalam Republik Indonesia   

C. Jaringan struktural IMM

Susunan organisasi IMM dbuat secara berjenjang dari tingkat Dewan Pimpinan Pusat, Dewan Pimpinan Daerah, Pimpinan Cangan dan Komisariat

Saat ini Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah telah menjangkau seluruh Wilayah Indonesia.

Kemudian pelaksanaan program jangka panjang itu memiliki sasaran khusus pada masing - masing bidangnya. Bidang organisasi diarahkan pada terciptanya struktur dan fungsi organisasi serta mekanisme kepemimpinan yang mantap dan mendukung gerak IMM dalam mencapai tujuan.

Program konsolidasi IMM juga diarahkan bagi terciptanya kekuatan gerak IMM baik kedalam maupun keluar sebagai modal penggerak bagi pengembagan gerakan IMM.

Bidang kaderisasi diarahkan pada penguatan tiga kompetensi dasar kader IMM (aqidah, intelektua, dan humanitas).

Bidang ilmu pengetahuan dan teknologi diarahkan pada pembangunan buadaya iptek dan pengutan paradigma ilmu yang melansai setiap agenda dan aksi gerakan IMM.

Bidang hikmah diarahkan pada penguatan peran sosial politik IMM

Bidang sosial ekonomi diarahkan pada penumbuhkembangan budaya dan wawasan wiraswasta dilingkungan IMM.

Biidang immawati diarahkan pada upaya penguatan jati diri dan peran aktif sumberdaya kader puteri IMM dalam transformasi sosial menuju masyarakat utama

D. Lambang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah

arti lambang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah adalah sebagai berikut:

  • Bentuk perisai pena berarti lambang orang yang menuntut ilmu. Berlapis tiga maknaya Iman, Islam, dan Ihsan atau iman dan Amal
  • Warna hitam berarti kekuatan, ketabahan dan keabadian. Kuning berarti kemuliaan tujuan. Merah berarti keberanian dalam berfikir, berbuat dan bertanggung jawab. hijau berarti kesejahteraan. Putih berarti kesucian 
  • Gambar sinar mamtahari berarti lambang Muhammadiyah
  • Gambar melati berarti IMM sebagai kader muda Muhammadiyah
  • Pita hijau bertuliskan " Fastabiqul Khairat" yang artinya berlomba lomba dalam kebaikan
  • Tulisan IMM singkatan dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (Farid Fathoni, 1990: 322)

Rabu, 03 Maret 2021

TEMA 7 PERISTIWA DALAM KEHIDUPAN Subtema 1 PB 6

 Peristiwa Kebangsaan Masa Penjajahan

Subtema 1

Pembelajaran 6

Muatan bahasa Indonesia

Menyapaikan kembali isi teks Narasi Sejarah

Agar kalian dapat memahami dan dapat menyampaiakan kembali teks nasai sejarah yaitu dengan cara mengelompokkan dengan menggunakan kalima tanya 5W1H.

Muatan SBdP

Membedakan nada Diatonis mayor dan minor


Jenis tangga nada

karakteristik

Diatonis mayor

Diatonis Minor

Interval

1 -1 - ½ - 1 – 1 – 1 – 1/2

1 – ½ - 1 – 1 – ½ - 1 - 1

Nada dasar

Do = C

Do = A

Sifat lagu

Riang gembira dan bersemangat

Sedih dan kurang bersemangat

 

Muatan PPKn

Upaya upaya pengembangan dan pelestarian kebudayaan Nasional

Peristiwa sumpah pemuda mengajarkan kita untuk melihat perbedaan yang ada sebagai pengikat bangsa dan bukan pemecah pemersatuan. Oleh sebab itu sebagai warga negara, kita memiliki tugas dan tanggung jawab untuk mempertahankan kemerdekaan dan persatuan dalam keberagaman tersebut.

Kita dapat mengembangkan sikap - sikap dan melestarikan budaya dengan melakukan hal - hal berikut :

  1. Berteman dengan siapa saja tanpa membedakan suku, ras, dan agama
  2. Menerima dan menghargai keberagaman suku bangsa, budaya, adat istiadat, dan agama orang lain
  3. Tidak merasa kebudayaan dan kebiasaan suku budaya sendiri lebih baik dari pada suku budaya lain
  4. Ikut hadir dalam menyaksikan pentas kesenian daerah
  5. Turut serta mengembangkan dan melestarikan budaya daerah di Indonesia


TEMA 7 PERISTIWA DALAM KEHIDUPAN Subtema 1 PB 5

 Peristiwa Kebangsaan Masa Penjajahan

Subtema 1

Pembelajaran 5

Muatan Bahasa Indonesia

Menjelaskan kembali teks narasai Sejarah

Untuk menjelaskan kembali isi teks kalian perlu membaca teks secara keseluruhan dengan seksama. setelah itu gali informasi penting dari teks tersebut dengan cara mengelompokkanya. Kelompokkan isi teks tersebu dengan menggunakan kata tanya 5 W 1 H yang telah kalian pelajari sebelumnya.

Muatan SBdP

Ciri lagu yang bertangga nada Diatonis mayor dan minor

Lagu bertangga nada diatonis mayor dan minor keduanya memiliki ciri yang berbeda pada suasana lagunya. Tangga nada diatois mayor memiliki suasana riang gembiradan bersemangat. Sementara itu tangga nada diatonis minor minor memiliki suasana sedih dan kurang bersemangat.

Muatan IPA

Perubahan wujud benda

selain perubahan wujud benda membeku, mencair dan menguap ada juga perubahan wujud benda lain, yaitu : 

  1. Mengembun adalah perubahan wujud benda gas menjadi cair. contohnya bulir air disekitas gelasyang berisi air dingin
  2. Menyublin adalah perubahan wujud benda padat mennjadi gas, contohnya kamper  yang lama kelamaan habis dan tercium baunya
  3. Mengkristal adalah perubahan wujud benda gas menjadi padat, contohnya peristiwa perubahan uap menjadi butir - butir salju




Senin, 01 Maret 2021

Tema 7 Peristiwa dalam kehidupan Subtema 1 PB 4

 Peristiwa Kebangsaan Masa Penjajahan

Subtema 1

Pembelajaran 4

Muatan IPS

Perkembangan pergerakan Nasional

Masa penjajahan di Indonesia telah membuat rakyat Indonesa berada pada kondisi yang sangat memprihatinkan.  Pelaksanaan aturan tanam paksa dan kerja rodi memberi dampak buruk bagi rakyat Indonesia di berbagai segi kehidupan. keadaan masyarakat Indonesia yang demikian memunculkan etnis atau politik balas budi yang berdampak pada perkembangan sistem pendidikan di Indonesia

Perkembangan pendidikan pada abad 19 melahirkan golongan terpelajar yang berperan besar dalam upaya pergerakan nasional  dan memunculkan nasonalisme bangsa Indonesia. Perjuangan golongan terpelajara melawan penjajah dilakukan dengan mulai membentuk beberapa oeganisasi berskala nasonal. Organisasi - organisasi nasional ini memiliki cita - cita yang sama yaitu menumbuhkan semangat persatuan dan  kesatuan bangsa untuk mencapai kemerdekaan Indonesia dari penjajah. 

Secara umum, munculnya kebangkitan pergerakan nasional di Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor :

Faktor Internal

Faktor eksternal

·         Penderitaan rakyat akibat penjajah

·         Lahirnya golongan terpelajar dan cendikiawan

·         Sejarah kejayaan kerajaan kerajaan indonesia di masa lalu

·         Kemenangan jepang atas Rusia dalam perang 1905

·         Masuknya paham baru seperti nasionalisme dan demokrasi

·         Kebangkitan nasional negara – negara tetangga seperti India dan Filipina

Tumbuhnya organisasi - organisasi yang memiliki cita - cita nasioanal dengan keanggotaan yan luas ini menjadi awal dimulainya masa pergerakan nasional. Secara umum, masa pergerakan nasional Indonesia dapat dibedakan menurut sifat, yaitu:

 

Masa kebangkitan Nasional

Masa radikal

Masa moderat

Periode

1900 - an

1920 - 1927

1930 - an

Karakteristik Organisasi

Babak baru perjuangan bangsa Indonesia melalui organiisasi dibidang pendidikan, politik, ekonomi, maupun sosial budaya

·     Pergerakan politik menggunakan taktik noonkooperatif yang keras terhadap penjajah

·     Mendorong semanagat kebangsaan dan persatuan melalui rapat – rapat umum, surat kabar, dan lembaga pendidikan

·     Pergerakan politik menggunakan taktik kooperatif dengan penjajah

·     Memperjuangkan kepentingan rakyat dengan mengirimkan wakil –wakilnya dalam Dewan Perwakilan Rakyat (Volksraad)

Contoh Organisasi

Budi Utomo, Sarekat Islam, Indische Partij, dan Muhammadiyah

Perhimpunan Indonesia(PI), Partai Komunis Indonesia (PKI), dan Partai Nasional Indonesia (PNI)

Parindra dan Gerindo

Muatan Bahasa Indonesia

Membuat Pertanyaan teks Narasi

Selai dengan menjawab pertanyaan dan mengelompokkan informasi, kalian juga dapat menggali informasi teks narasi sejarah dengan membuat pertanyaan yang berkaitan dengan isi teks tersebut. Pertanyaan eks yang dapat dibuat menggunakan kata tanya 5W1H.

Muatan PKN

Memaknai Keberagaman sebagai Identitas Bangsa Indonesia

Semangat persatuan para pejuang di wujudkan pada kongres Sumpah Pemuda II pada 27 - 28 Oktober 1928. Kongres Sumpah Pemuda II merupakan lanjutan dari kongres Sumpah Pemuda I. Kongres Sumpa Pemuda II menghasilkan sebuah Sumpah persatuan, yaitu Sumpah Pemuda.

Sumpah Pemuda

Pertama

Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, Tanah Air Indonesia

Kedua

Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia

Ketiga

Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia

Kalian tulis Isi Sumpah Pemuda pada selembar kertas hias dengan bingkai agar lebih menarik, kemudian, hafalkan bunyi Sumpah Pemuda dihadap Kedua orang tua kalian !

(kirim foto hasil karya mu kepada Guru kalian)